Sabtu, 08 April 2017

Penyuluhan Gizi Seimbang dari Mahasiswa Gizi Universitas Brawijawa Malang


Ada ungkapan yang menyatakan gizi seimbang, bangsa sehat berprestasi. Menurut kamu gimana?

Adakah pengaruh gizi seimbang dengan prestasi suatu bangsa. Ya, tentu saja berpengaruh. Jika seseorang kekurangan gizi maka tidak akan dapat berpikir dengan baik, prestasipun minim. Lalu, bagaimana caranya sehat dengan gizi?

Hal itulah yang akan dijawab oleh mahasiswa jurusan gizi dari Universitas Brawijaya Malang (UB) di MTs. Al Hidayah Wajak. Sabtu (9/4) Ummi, salah satu mahasiswa PKL dari UB mengadakan penyuluhan gizi simbang kepada remaja putri di MTs. Al Hidayah Wajak. Berbekal ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan Ummi memberikan penyuluhan terkait kunci hidup sehat yang meliputi gizi seimbang, pentingnya mencuci tangan, diet sehat, dan pemantauan berat badan.


Sebelumnya siswa diminta mengisi pretest yang untuk mengetahui informasi sebelum penyuluhan. Menggunakan media power point, penyuluhan  membuat siswa antusias dan penasaran dengan materi yang disampaikan.

Gizi Seimbang adalah materi pertama yang disampaikan Ummi. Menurut Kemenkes RI 2014 gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi, yang jumlah dan jenisnya harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Nah, mahasiswi semester delapan ini juga menyampaikan pesan-pesan  gizi seimbang, seperti banyak makan sayur dan buah-buahan, membiasakan konsumsi lauk-pauk berprotein tinggi, minum air putih secukupnya, olahraga, dan memantau berat badan. Gizi seimbang yang disampaikan terwujud ke melalui tumpeng gizi seimbang yang telah menggantikan "makanan empat sehat lima sempurna"

sumber: dinkes gunung kidul
Selanjutnya, Ummi menjabarkan pentingnya mencuci tangan yang juga salah satu dari pesan gizi seimbang. Ada lima waktu yang tepat untuk mencuci tangan yaitu sebelum dan sesudah memegang makanan, sesudah buang air besar, setelah memegang uang, sesudah memegang binatang, dan sesudah berkebun. Ummi dan siswi-siswi MTs. Al Hidayah Wajak juga mempraktikkan cara mencuci tangan dengan benar.

sumber: umy.ac.id
Tubuh yang sehat bukan menjadi alasan seseorang untuk tidak diet dan olahraga. Justru karena masih sehat, pola makan harus dijaga agar tidak terserang penyakit disertai olahraga. Menurut kamus gizi, diet adalah pengaturan pola dan konsumsi makanan, sedangkan olahraga adalah gerakan tubuh/aktivitas fisik yang menimbulkan pembakaran energi.

Jika tidak ingin terserang penyakit berbahaya akibat kurang olahraga, seperti obesitas dan penyakit jantung maka lakukan diet sehat yaitu dengan memilih camilan yang sehat dan makan secukupnya serta memperbanyak sayur dan buah, serta olahraga.


Materi terakhir yang disampaikan adalah bagaimana menjaga berat badan agar tetap ideal. Status gizi diukur dengan Index Massa Tubuh (IMT) berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan berat badan. Pemantauan berat badan diperlukan agar remaja putri tahu dirinya kelebihan atau kekurangan berat badan, sehingga bisa dilakukan penanganan yang tepat.



Selain materi pelajaran yang diterima siswa sehari-hari, informasi tentang gizi dan kesehatan penting untuk disampaikan. Terlebih di desa, dimana pengetahuan masyarakat tentang kesehatan sangat minim. Oleh karenanya penyuluhan gizi seimbang digelar. Hal ini juga memberikan manfaat kepada mahasiswi, selain sebagai sarana dalam mempraktikkan ilmu yang dipelajari mereka juga dapat menemukan cara efektif menginformasikan gizi seimbang kepada masyarakat melalui media yang menarik.


4 komentar:

Agi Tiara | duckofyork mengatakan...

seru dan bermanfaat banget ni penyuluhannya! terutama yang terakhir itu, menjaga berat badan ideal hehehe :D

Eni Rahayu mengatakan...

Seru. Apalagi ini pertama kali untuk siswa kami. Makasih kunjunganny

beyourselfwoman mengatakan...

Wah kegiatan yang bagus sekali. Ada yang berpikir yang penting kenyang. Ada yang berpikir makan sayur & buah thok sudah pasti sehat dan sebagainya. Gizi seimbang penting sekali disebarluaskan.

Eni Rahayu mengatakan...

Benar mbak. Apalagi di desa. Banyak anak gak mampu dan makan asal kenyang. Terima kasih mbak lusi